BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA
PELAKSANAAN PPL
Selama melaksanakan PPL di MTs. Nurul
Iman, praktikan banyak mendapatkan pengalaman yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan praktikan sebagai calon tenaga pengajar dan beberapa
hambatan serta permasalahan yang berkaitan dengan :
A.
Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari pertama sampai akhir
Satuan pelajaran dan rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang sangat penting bagi
seorang guru, melalui dua kegiatan ini bahan dan tujuan yang ingin di capai
akan terlihat dengan jelas. Pembuatan program satuan pengajaran ini merupakan
unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran guna menentukan tujuan, baik tujuan khusus maupun tujuan umum.
Masalah yang dihadapi dalam kegiatan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada prinsipnya disebabkan oleh
adanya perbedaan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan
sekolah dengan rencana pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang dipelajari
praktikan.
B.
Proses
Penampilan dari pertama sampai akhir
Setelah praktikan membuat satuan
pendidikan dan RPP, kemudian praktikan mengajar, yaitu tampil di kelas dan
menyampaikan materi sesuai dengan yang direncanakan. Pada saat praktikan ada di
depan kelas, semua aktifitas praktikan menjadi pusat perhatian peserta didik.
Pada penampilan pertama, praktikan
merasa banyak sekali kekurangannya, masih merasa grogi, dan bingung apa yang
harus praktikan lakukan agar suasana belajar tidak membuat siswa jenuh dan
membosankan, akhirnya untuk mengantisipasi suasana tersebut, praktikan
bercerita tentang suatu kisah yang ada kaitannya dengan materi, lalu suasana
pun mulai ada perbaikan. Dan penampilan kedua hingga seterusnya, praktikan
sudah terbiasa dengan kondisi kelas.
Masalah-masalah yang timbul saat proses penampilan antara
lain :
1.
Kesulitan dalam menanggulangi karakteristik
peserta didik yang berbeda-beda sangat
menentukan dalam penerimaan suatu materi yang dapat di tangkap dengan
baik oleh setiap peserta didik.
2.
Keterbatasan daya serap dan
daya tangkap peserta didik terhadap
materi.
C.
Pelaksanaan Bimbingan
Belajar dan Ekstra kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler merupakan
wahana untuk mengembangkan minat dan bakat, dalam kegiatan ini guru pada dasarnya
bersifat mendorong, membimbing dan mengarahkan untuk terlibat secara aktif.
Kegiatan yang dilakukan praktikan di kelas dimaksudkan untuk mengetahui
sekaligus memahami lebih jauh kondisi dan latar belakang peserta didik.
Untuk peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam mengikuti dan menangkap materi pelajaran di dalam kelas
diberikan kesempatan untuk bertanya baik pada saat jam pelajaran berlangsung
ataupun di luar jam pelajaran baik itu pada waktu istirahat ataupun pulang
sekolahnya. Praktikan memberikan bimbingan belajar bagi peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar tersebut.
Adapun kegiatan-kegiatan ekstra
kurikuler yang ada di Mts. Nurul Iman antara lain :
1.
Futsal
2.
Bulu tangkis
3.
English club
4.
Pramuka
5.
Basket ball
6.
Volley ball
7.
BTQ
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat
Latihan
Dalam
hal ini praktikan berusaha untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, partisipasi dalam kegiatan sekolah praktikan tidak merasakan masalah yang berarti,
karena praktikan mampu bersosialisasi dengan seluruh warga sekolah
adapun bentuk partisipasi dalam kehidupan sekolah yang
praktikan ikuti diantaranya :
1.
Mentaati tatatertib
di Mts. Nurul Iman
2.
Menjaga kebersihan,
keamanan dan ketertiban sekolah.
3.
Melakukan proses
komunikasi dengan seluruh warga sekolah dengan harmonis atas dasar kepentingan bersama.
E.
Proses Bimbingan
Untuk
menyamakan persepsi atau pemahaman mengenai penyusunan satuan program
pengajaran dan RPP, maka proses bimbingan merupakan hal yang- sangat penting
untuk membantu
kelancaran dan pelaksaan praktek pengajaran. Selain itu proses bimbingan bertujuan untuk menyesuaikan pemahaman praktikan
dilapangan.
Proses
bimbingan dilakukan sebelum atau sesudah mengajar untuk mengkonsultasikan mengenai RPP dan hal-hal yang dipersiapkan juga untuk evaluasi
pengajaran yang telah dilaksanakan untuk perbaikan secara formal maupun informal, untuk
proses bimbingan ditangani oleh dua orang diantaranya :
1. Guru Pamong
Proses bimbingan dengan guru pamong merupakan hal yang sering dilakukan oleh praktikan, karena sebelum penampilan di kelas praktikan selalu
berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru pamong mengenai RPP,
penentuan strategi dan evaluasi, dalam proses bimbingan
tersebut, praktikan tidak mendapatkan hambatan dan permasalahan yang berarti, mengingat guru pamong setiap hari bisa ditemui disekolah.
2. Dosen
Pembimbing
Dalam
pelaksanaan PPL,
dosen pembimbing juga memberikan pengarahan yang
menunjang terhadap kelancaran PPL. Walaupun kurang maksimal, karena waktu yang
terbatas untuk dapat berkonsultasi dan bertemu dengan dosen pembimbing disebabkan karena kesibukan-kesibukan yang tidak dapat dihindari.
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi sebagaimana yang diuraikan dalam
bab sebelumnya, yang menjadi pokok
permasalahan bersumber dari faktor internal (dari
dalam diri praktikan) dan faktor external (dari luar diri praktikan) secara lebih
terperinci diuraikan sebagai berikut:
A.
Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dari Pertama Sampai Akhir.
Faktor-faktor penyebab masalah yang timbul selama penyusunan
RPP disebabkan oleh:
1.
Terdapat
perbedaan antara rencana pelaksanaan pembelajaran yang dipelajari di kampus
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh pihak sekolah.
2.
Keterbatasan
pengetahuan praktikan dalam penyusunan RPP.
B.
Proses penampilan
dari pertama sampai akhir
Faktor-faktor
yang menjadi penyebab masalah-masalah sehubungan dengan proses penampilan antara lain:
1.
Untuk
penampilan pertama masalah yang timbul dikarenakan belum mengetahui dan mengenal situasi, kondisi, karakter siswa dan siswa itu sendiri.
2.
Keterbatasan
waktu.
C.
Pelaksanaan
Bimbingan Belajar dan Ekstrakurikuler
Masalah-masalah
yang timbul disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.
Kurangnya keberanian
siswa untuk mengkonsultasikan masalah pelajaran dengan guru paraktikan.
2.
Karena banyaknya
jenis ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik
menyebabkan peserta didik sulit terfokus pada satu kegiatan.
D.
Partisipasi dalam
Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan
Praktikan
tidak mendapat hambatan, kesulitan atau permasalahan-permasalahan yang berarti dalam berpartisipasi dikehidupan sekolah, karena praktikan
selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekolah dan praktikan berusaha untuk mengikuti seluruh
jadwal kegiatan sekolah baik itu mengikuti upacara bendera, piket KBM dan kegiatan lainnya.
Dalam
rangka memecah kekakuan dalam berkomunikasi, praktikan berusaha untuk lebih
membuka diri dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan seluruh elemen
sekolah. Hal ini juga dilakukan untuk lebih mengenal warga
sekolah.
E.
Proses
Bimbingan
1.
Guru pamong
Praktikan tidak mengalami kesulitan atau permaslahan-permasalahan dalam
melakukan proses bimbingan, karena guru pamong senantiasa siap membantu dan membimbing
praktikan dalam melaksanakan praktek kependidikan. Selain itu guru pamong juga
memberikan kebebasan kepada praktikan dalam mengembangkan kemampuan yang
dimiliki dan yang didapatkan diperkuliahan.
2.
Dosen Pembimbing
Faktor yang mengakibatkan proses bimbingan antara dosen pembimbing PPL kurang
maksimal yakni dikarenakan waktu dan kesibukan masing-masing tidak dapat ditinggalkan.
BAB III
UPAYA
PENANGGULANGAN MASALAH
A. Penyusunan Rencan Pelaksanaan Pembelajaran
dari Pertama Sampai Akhir
Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara
lain: dilakukan dengan cara diselesaikan dahulu oleh sendiri,
melalui bimbingan guru pamong, dosen pembimbing maupun
dari rekan-rekan sesama praktikan.
B.
Prose Penampilan
Upaya
yang dilakukan praktikan untuk mengatasi hal-hal yang berhubungan dengan proses penampilan, antara lain :
1.
Melakukan
persiapan yang baik dalam hal penguasaan materi, bersikap tenang dan mencoba memvariasikan teknik, metode, dan pendekatan.
2.
Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta penegasan-penegasan pada istilah Bahasa Indonesia dalam menyampaikan materi agar lebih
mudah dimengerti dan dipahami serta menyisipkan humor untuk
menyegarkan suasana.
3.
Praktikan
berusaha untuk memperhatikan seluruh komunikasi kelas secara menyeluruh melalui pendekatan individual.
4.
Bagi
peserta didik yang tidak memperhatikan, praktikan memberikan teguran atau pertanyaan agar peserta didik tersebut dapat fokus kembali terhadap
pelajaran.
5.
Praktikan
membuat rangkuman materi untuk membantu peserta didik.
6.
Bagi
Peserta Didik yang mendapatkan kesulitan dalam menyerap materi praktikan memberikan bimbingan pada peserta didik tersebut.
7.
Meminta bantuan guru
pamong, teman, maupun peserta didik untuk memberikan penilaian terhadap
penampilan yang dilakukan praktikan.
C.
Pelaksaan
Bimbingan Ekstrakulikuler
1.
Untuk
menumbuhkan keberanian peserta didik dalam bertanya masalah pelajaran, praktikan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan peserta didik diluar
jam pelajaran baik ketika istirahat atau pun di waktu-waktu
yang tidak mengganggu KBM.
2.
Menumbuhkan
semangat dan motivasi peserta didik dalam belajar dengan mengungkapkan
tantangan masa modern yang membutuhkan sumber daya manusia yang professional.
3.
Ekstrakulikuler
yang dapat diikuti disesuaikan dengan bakat yang dimiliki praktikan.
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat
Latihan
Praktikan
selalu berusaha untuk menyesuiakan diri dalam setiap kegiatan sekolah serta semaksimal mungkin menjalin sosialisasi dengan seluruh warga
sekolah dengan cara seperti itu tidak ada masalah yang
timbul dan masalah yang berarti.
E.
Proses
Bimbingan
1. GuruPamong
Proses bimbingan dengan guru pamong berjalan dengan lancar dan tidak
mendapat hambatan yang berarti, karena komunikasi dan intensitas pertemuan yang
sering dilakukan oleh praktikan.
2. Dosen Pembimbing
Bimbingan dengan dosen pembimbing kurang maksimal karena kesibukan masing-masing. Namun setiap ada pertemuan, dosen
pembimbing selalu memberikan bimbingan serta pengarahan guna mencapai hasil PPL
yang maksimal.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah
selesai melaksanakan kegiatan PPL, praktikan mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. PPL memberikan kontribusi yang berarti bagi mahasiswa calon tenaga
kependidikan dalam menambah wawasan dan pengalaman secara praktis yang harus
dihadapi seorang pendidik terhadap peserta didiknya dalam proses pemahaman
konsep dari materi yang diajarkan.
2. PPL sangat membantu dalam menentukan sikap profesionalisme ketenagakerjaan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kependidikan.
3. PPL memberikan tantangan, tuntutan bagi praktikan untuk lebih siap dan
disiplin dengan situasi dan kondisi yang
diciptakan oleh lingkungan sekolah.
4. Bimbingan dan arahan yang intensif dari guru
pamong sangat menunjang dalam KBM di kelas
sangat membantu praktikan dalam menghadapi kesulitan.
5.
Keberhasilan
suatu pengajaran dapat ditentukan oleh intensitas dan kualitas interaksi antara
kepala sekolah, guru, staff tata usaha, siswa serta pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan.
B.
Saran
Dalam
melaksanakan PPL selama 3 bulan diharapkan kepada mahasiswa PPL untuk menstabilkan emosi ketika mengajar, percaya diri, dapat lebih menguasai
materi yang akan diajarkan dan lebih bisa menyesuaikan
diri di lingkungan sekolah.
Adapun
pengalaman yang dapat dijadikan saran bagi praktikan dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas PPL selanjutnya, yaitu:
a. Bagi UPT PPL STKIP Pasundan Cimahi
Ø Sebaiknya mengadakan konsolidasi dengan
pihak sekolah untuk mengetahui keadaan dan kenyataan
dilapangan yang biasanya berbeda dengan teori di dalam perkuliahan, dengan
demikian mahasiswa PPL tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi.
Ø Sebelum pelaksanaan program PPL perlu
adanya pembekalan dan bimbingan yang cukup bagi mahasiswa yang akan melaksankan PPl, sehiingga mahasiswa tersebut sugah
memahami apa dan seperti apa PPL itu, serta mengetahui target yangharus di
capai.
b. Bagi Mts. Nurul Iman
1.
Guru
harus lebih memperhatikan dan mendorong potensi peserta didik agar peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran.
2.
Perlu
adanya pembinaan dan bimbingan terhadap praktikan, karena praktikan tidak
semuanya mengetahui tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
3.
Mempererat kerjasama
dengan pihak STKIP
Pasundan Cimahi khususnya dengan penerimaan mahasiswa yang akan melakukan kegiatan PPL selanjutnya.
c. Bagi Mahasiswa Praktikan
Hendaknya mahasiswa PPL lebih menguasai materi pembelajaran yang akan diajarkan, dapat mengatur waktu dalam pembelajaran di awal dan akhir
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar