Kamis, 06 September 2012

laporan PPL


BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL

Selama melaksanakan PPL di MTs. Nurul Iman, praktikan banyak mendapatkan pengalaman yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan praktikan sebagai calon tenaga pengajar dan beberapa hambatan serta permasalahan yang berkaitan dengan :
A.       Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari pertama sampai akhir
Satuan pelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang sangat penting bagi seorang guru, melalui dua kegiatan ini bahan dan tujuan yang ingin di capai akan terlihat dengan jelas. Pembuatan program satuan pengajaran ini merupakan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran guna menentukan tujuan, baik tujuan khusus maupun tujuan umum.
Masalah yang dihadapi dalam kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada prinsipnya disebabkan oleh adanya perbedaan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan sekolah dengan rencana pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang dipelajari praktikan.

B.        Proses Penampilan dari pertama sampai akhir
Setelah praktikan membuat satuan pendidikan dan RPP, kemudian praktikan mengajar, yaitu tampil di kelas dan menyampaikan materi sesuai dengan yang direncanakan. Pada saat praktikan ada di depan kelas, semua aktifitas praktikan menjadi pusat perhatian peserta didik.
Pada penampilan pertama, praktikan merasa banyak sekali kekurangannya, masih merasa grogi, dan bingung apa yang harus praktikan lakukan agar suasana belajar tidak membuat siswa jenuh dan membosankan, akhirnya untuk mengantisipasi suasana tersebut, praktikan bercerita tentang suatu kisah yang ada kaitannya dengan materi, lalu suasana pun mulai ada perbaikan. Dan penampilan kedua hingga seterusnya, praktikan sudah terbiasa dengan kondisi kelas.
Masalah-masalah  yang timbul saat proses penampilan antara lain :
1.         Kesulitan dalam menanggulangi karakteristik peserta didik yang berbeda-beda sangat  menentukan dalam penerimaan suatu materi yang dapat di tangkap dengan baik oleh setiap peserta didik.
2.         Keterbatasan daya serap dan daya tangkap  peserta didik terhadap materi.

C.        Pelaksanaan Bimbingan Belajar dan Ekstra kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler merupakan wahana untuk mengembangkan minat dan bakat, dalam kegiatan ini guru pada dasarnya bersifat mendorong, membimbing dan mengarahkan untuk terlibat secara aktif. Kegiatan yang dilakukan praktikan di kelas dimaksudkan untuk mengetahui sekaligus memahami lebih jauh kondisi dan latar belakang peserta didik.
Untuk peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengikuti dan menangkap materi pelajaran di dalam kelas diberikan kesempatan untuk bertanya baik pada saat jam pelajaran berlangsung ataupun di luar jam pelajaran baik itu pada waktu istirahat ataupun pulang sekolahnya. Praktikan memberikan bimbingan belajar bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar tersebut.
Adapun kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang ada di Mts. Nurul Iman antara lain :
1.              Futsal
2.              Bulu tangkis
3.              English club
4.              Pramuka
5.              Basket ball
6.              Volley ball
7.              BTQ

D.       Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan
Dalam hal ini praktikan berusaha untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, partisipasi dalam kegiatan sekolah praktikan tidak merasakan masalah yang berarti, karena praktikan mampu bersosialisasi dengan seluruh warga sekolah adapun bentuk partisipasi dalam kehidupan sekolah yang praktikan ikuti diantaranya :
1.        Mentaati tatatertib di Mts. Nurul Iman
2.        Menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban sekolah.
3.        Melakukan proses komunikasi dengan seluruh warga sekolah dengan harmonis atas dasar kepentingan bersama.

E.        Proses Bimbingan
Untuk menyamakan persepsi atau pemahaman mengenai penyusunan satuan program pengajaran dan RPP, maka proses bimbingan merupakan hal yang- sangat penting untuk membantu kelancaran dan pelaksaan praktek pengajaran. Selain itu proses bimbingan bertujuan untuk menyesuaikan pemahaman praktikan dilapangan.
Proses bimbingan dilakukan sebelum atau sesudah mengajar untuk mengkonsultasikan mengenai RPP dan hal-hal yang dipersiapkan juga untuk evaluasi pengajaran yang telah dilaksanakan untuk perbaikan secara formal maupun informal, untuk proses bimbingan ditangani oleh dua orang diantaranya :
1.  Guru Pamong
Proses bimbingan dengan guru pamong merupakan hal yang sering dilakukan oleh praktikan, karena sebelum penampilan di kelas praktikan selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru pamong mengenai RPP, penentuan strategi dan evaluasi, dalam proses bimbingan tersebut, praktikan tidak mendapatkan hambatan dan permasalahan yang berarti, mengingat guru pamong setiap hari bisa ditemui disekolah.
2. Dosen Pembimbing
Dalam pelaksanaan PPL, dosen pembimbing juga memberikan pengarahan yang menunjang terhadap kelancaran PPL. Walaupun kurang maksimal, karena waktu yang terbatas untuk dapat berkonsultasi dan bertemu dengan dosen pembimbing disebabkan karena kesibukan-kesibukan yang tidak dapat dihindari.

BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi sebagaimana yang diuraikan dalam bab  sebelumnya, yang menjadi pokok permasalahan bersumber dari faktor internal (dari dalam diri praktikan) dan faktor external (dari luar diri praktikan) secara lebih terperinci diuraikan sebagai berikut:
A.       Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari Pertama Sampai Akhir.
Faktor-faktor penyebab masalah yang timbul selama penyusunan RPP disebabkan oleh:
1.         Terdapat perbedaan antara rencana pelaksanaan pembelajaran yang dipelajari di kampus dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh pihak sekolah.
2.         Keterbatasan pengetahuan praktikan dalam penyusunan RPP.

B.        Proses penampilan dari pertama sampai akhir
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah-masalah sehubungan dengan proses penampilan antara lain:
1.        Untuk penampilan pertama masalah yang timbul dikarenakan belum mengetahui dan mengenal situasi, kondisi, karakter siswa dan siswa itu sendiri.
2.        Keterbatasan waktu.

C.        Pelaksanaan Bimbingan Belajar dan Ekstrakurikuler
Masalah-masalah yang timbul disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.         Kurangnya keberanian siswa untuk mengkonsultasikan masalah pelajaran dengan guru  paraktikan.
2.         Karena banyaknya jenis ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik menyebabkan peserta didik sulit terfokus pada satu kegiatan.

D.       Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan
Praktikan tidak mendapat hambatan, kesulitan atau permasalahan-permasalahan yang berarti dalam berpartisipasi dikehidupan sekolah, karena praktikan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan praktikan berusaha untuk mengikuti seluruh jadwal kegiatan sekolah baik itu mengikuti upacara bendera, piket KBM dan kegiatan lainnya.
Dalam rangka memecah kekakuan dalam berkomunikasi, praktikan berusaha untuk lebih membuka diri dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan seluruh elemen sekolah. Hal ini juga dilakukan untuk lebih mengenal warga sekolah.
E.        Proses Bimbingan
1.      Guru pamong
Praktikan tidak mengalami kesulitan atau permaslahan-permasalahan dalam melakukan proses bimbingan, karena guru pamong senantiasa siap membantu dan membimbing praktikan dalam melaksanakan praktek kependidikan. Selain itu guru pamong juga memberikan kebebasan kepada praktikan dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan yang didapatkan diperkuliahan.
2.      Dosen Pembimbing
Faktor yang mengakibatkan proses bimbingan antara dosen pembimbing PPL kurang maksimal yakni dikarenakan waktu dan kesibukan masing-masing tidak dapat ditinggalkan.


BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

A.       Penyusunan Rencan Pelaksanaan Pembelajaran dari Pertama Sampai Akhir
Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain: dilakukan dengan cara diselesaikan dahulu oleh sendiri, melalui bimbingan guru pamong, dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan sesama praktikan.
B.                 Prose Penampilan
Upaya yang dilakukan praktikan untuk mengatasi hal-hal yang berhubungan dengan proses penampilan, antara lain :
1.         Melakukan persiapan yang baik dalam hal penguasaan materi, bersikap tenang dan mencoba memvariasikan teknik, metode, dan pendekatan.
2.         Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta penegasan-penegasan pada istilah Bahasa Indonesia dalam menyampaikan materi agar lebih mudah dimengerti dan dipahami serta menyisipkan humor untuk menyegarkan suasana.
3.         Praktikan berusaha untuk memperhatikan seluruh komunikasi kelas secara menyeluruh melalui pendekatan individual.
4.         Bagi peserta didik yang tidak memperhatikan, praktikan memberikan teguran atau pertanyaan agar peserta didik tersebut dapat fokus kembali terhadap pelajaran.
5.         Praktikan membuat rangkuman materi untuk membantu peserta didik.
6.         Bagi Peserta Didik yang mendapatkan kesulitan dalam menyerap materi praktikan memberikan bimbingan pada peserta didik tersebut.
7.         Meminta bantuan guru pamong, teman, maupun peserta didik untuk memberikan penilaian terhadap penampilan yang dilakukan praktikan.

C.        Pelaksaan Bimbingan Ekstrakulikuler
1.         Untuk menumbuhkan keberanian peserta didik dalam bertanya masalah pelajaran, praktikan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan peserta didik diluar jam pelajaran baik ketika istirahat atau pun di waktu-waktu yang tidak mengganggu KBM.
2.         Menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik dalam belajar dengan mengungkapkan tantangan masa modern yang membutuhkan sumber daya manusia yang professional.
3.         Ekstrakulikuler yang dapat diikuti disesuaikan dengan bakat yang dimiliki praktikan.

D.       Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan
Praktikan selalu berusaha untuk menyesuiakan diri dalam setiap kegiatan sekolah serta semaksimal mungkin menjalin sosialisasi dengan seluruh warga sekolah dengan cara seperti itu tidak ada masalah yang timbul dan masalah yang berarti.

E.        Proses Bimbingan
1.      GuruPamong
Proses bimbingan dengan guru pamong berjalan dengan lancar dan tidak mendapat hambatan yang berarti, karena komunikasi dan intensitas pertemuan yang sering dilakukan oleh praktikan.
2.      Dosen Pembimbing
Bimbingan dengan dosen pembimbing kurang maksimal karena kesibukan masing-masing. Namun setiap ada pertemuan, dosen pembimbing selalu memberikan bimbingan serta pengarahan guna mencapai hasil PPL yang maksimal.




BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.       Kesimpulan
Setelah selesai melaksanakan kegiatan PPL, praktikan mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      PPL memberikan kontribusi yang berarti bagi mahasiswa calon tenaga kependidikan dalam menambah wawasan dan pengalaman secara praktis yang harus dihadapi seorang pendidik terhadap peserta didiknya dalam proses pemahaman konsep dari materi yang diajarkan.
2.      PPL sangat membantu dalam menentukan sikap profesionalisme ketenagakerjaan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kependidikan.
3.      PPL memberikan tantangan, tuntutan bagi praktikan untuk lebih siap dan disiplin dengan situasi dan kondisi yang diciptakan oleh lingkungan sekolah.
4.      Bimbingan dan arahan yang intensif dari guru pamong sangat menunjang dalam KBM di kelas sangat membantu praktikan dalam menghadapi kesulitan.
5.      Keberhasilan suatu pengajaran dapat ditentukan oleh intensitas dan kualitas interaksi antara kepala sekolah, guru, staff tata usaha, siswa serta pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan.

B.        Saran
Dalam melaksanakan PPL selama 3 bulan diharapkan kepada mahasiswa PPL untuk menstabilkan emosi ketika mengajar, percaya diri, dapat lebih menguasai materi yang akan diajarkan dan lebih bisa menyesuaikan diri di lingkungan sekolah.
Adapun pengalaman yang dapat dijadikan saran bagi praktikan dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas PPL selanjutnya, yaitu:
a.      Bagi UPT PPL STKIP  Pasundan Cimahi
Ø  Sebaiknya mengadakan konsolidasi dengan pihak sekolah untuk mengetahui keadaan dan kenyataan dilapangan yang biasanya berbeda dengan teori di dalam perkuliahan, dengan demikian mahasiswa PPL tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi.
Ø  Sebelum pelaksanaan program PPL perlu adanya pembekalan dan bimbingan yang cukup bagi mahasiswa yang akan melaksankan  PPl, sehiingga mahasiswa tersebut sugah memahami apa dan seperti apa PPL itu, serta mengetahui target yangharus di capai.

b.      Bagi  Mts. Nurul Iman
1.             Guru harus lebih memperhatikan dan mendorong potensi peserta didik agar peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran.
2.             Perlu adanya pembinaan dan bimbingan terhadap praktikan, karena praktikan tidak semuanya mengetahui tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
3.             Mempererat  kerjasama  dengan  pihak  STKIP   Pasundan Cimahi khususnya dengan penerimaan mahasiswa yang akan melakukan kegiatan PPL selanjutnya.

c.       Bagi Mahasiswa Praktikan
Hendaknya mahasiswa PPL lebih menguasai materi pembelajaran yang akan diajarkan, dapat mengatur waktu dalam pembelajaran di awal dan akhir pembelajaran.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar